New Challenge [Special Hoya’s Birthday]

1364447303610

NEW CHALLENGE

Teacher
♔ CHELSEA ♔

Birthday Fiction | General | One Shoot

Casts :
INFINITE : LEE HOWON (HOYA), KIM SUNGGYU, JANG DONGWOO, NAM WOOHYUN, LEE SUNGYEOL, KIM MYUNGSOO (L), LEE SUNGJONG
SOME OCs

Annyeong!
Beda sama FF ultah Woohyun dan Myungsoo, FF ultah Howon kali ini bukan genre romance.

Tapi FF geje. Malah sempet bingung mau nulis. Ini banyak menyorot semua member Infinite 😉 dan bisa lebih mengenal mereka.

Mianhae kalau penggambaran settingnya kurang. Coz saya kurang tahu sutuasi dorm baru Infinite. Buat yang menanyakan sequel 60 seconds, TT_TT kehapus udah lama dan mood ancur. Belum bikin lagi

Last edit by thecuties -280313-

•*•*•*•*• 인피니트•*•*•*•*•
Continue reading

Man In Love

1363773110-picsay

MAN IN LOVE (。❤‿❤。)

Teacher : ♔ CHELSEA ♔ @LoveyChelsea

Romance GeneralDrabble

Casts : 

INFINITE all member

LEE SUNGJONG, JANG DONGWOO, NAM WOOHYUN, LEE SUNGYEOL,

LEE HOWON (HOYA), KIM MYUNGSOO (L), KIM SUNGGYU

Annyeong haseyo!

Sepekan ini nyetalk Youtube Wooliment, gatel banget pengen nulis drabble dari tiap teaser untuk comeback Infinite yang diupload hitung mundur setiap hari. Di teaser-teaser itu, mereka tampil ‘manis’ berbeda dengan image-image mereka yang kharismatik. Maklum, judulnya juga Man in Love. Well, FF ini berisi 7 drabble yang diambil dari 7 teaser tentang 7 namjadeul yang sedang jatuh cinta.

Last edit by thecuties -240313-

(。❤‿❤。)  Man in L♥ve (。❤‿❤。)

Continue reading

First Love Pain [Final Chapter]


  • Tittle    : First love pain
  • Author    : EnnyHutami
  • Lenght    : Chaptered
  • Rating    : General
  • Genre    : Romance, Sad
  • Cast    :
  1. Bae Sooji
  2. Choi Minho
  3. Jung Soojung a.k.a Krystal Jung
  4. Kim Myungsoo
  5. And others (Find them self)

     


Copyright © Ennyhutami Fanfiction 2012

~œœœ~

[CHAPTER 14]

-Seperti inilah akhirnya-

Continue reading

She is Me (Part 2)

She is Me-1

She is Me (Part 2)

Teacher : mochiangang

Main Cast

  • Jang Hyeon Mi (OC)
  • Nam Woohyun (INFINITE)
  • Park Jiyeon (T-ARA)
  • Kim Sunggyu (INFINITE)

Other Cast :

  • Kim Myungsoo (INFINITE)
  • Jang Wooyoung (2PM)

Genre : Romance, Friendship, School Life

Rating : PG-15

Length : Series

Prolog |  Part 1

Continue reading

She is Me [Part 1]

She is Me-1

She is Me

Teacher : mochiangang (tiwi0712pm)

Main Cast :

  • Jang Hyeon Mi (OC)
  • Nam Woohyun (INFINITE)
  • Park Jiyeon (T-Ara)
  • Kim Sunggyu (INFINITE)

Other Cast :

  • Jang Wooyoung (2PM)
  • Kim Myungsoo (INFINITE)

Genre : Romance, Friendship, School Life

Rating : PG-15

Length : Series

last edit by : Kang Hyemin – 03022013 –

Prolog

Seoul, 12 years later…

Hyeon Mi mematut dirinya di depan cermin. Memastikan tidak ada yang salah dengan seragam barunya. Memastikan bahwa rambutnya tertata rapi hari ini. Hari ini hari pertamanya bersekolah di Seoul dan dia tak mau ada kesalahan sedikit saja.

Oppa, aku berangkat dulu!” teriaknya saat menuruni tangga rumahnya. Senyumnya tak henti-hentinya menghiasi wajahnya.

“Jang Hyeon Mi-ssi, kau harus sarapan terlebih dahulu,” kata kakak laki-lakinya sambil menarik Hyeon Mi menuju ruang makan. Tepat saat Hyeon sampai di lantai dasar rumahnya.

“Lagipula, siapa yang pergi ke sekolah sepagi ini? Myungsoo saja mungkin belum bangkit dari tempat tidurnya,” lanjut Wooyoung menyebut nama sepupu mereka.

“Aku lupa kalau aku harus berangkat dengan Myungsoo,” kata Hyeon Mi sambil duduk di kursi makan.

Oppa, boleh aku berangkat sendiri?” tanyanya. Menatap Wooyoung yang sedang menuang susu dengan mata besarnya.

Michyeosseo? Aku sudah berjanji pada Eomma dan Appa untuk tidak membiarkanmu berkeliaran sendirian,” jawab Wooyoung.

“Setidaknya sampai kau hapal jalanan di Seoul,” lanjutnya.

“Lagipula, kenapa kau memaksa untuk ikut ke Seoul? Kenapa tidak menunggu sampai kamu masuk universitas?” tanya Wooyoung sementara Hyeon Mi mengaduk-aduk sereal di hadapannya.

“Namu Oppa,” jawabnya pelan.

“Aku harus bertemu Namu Oppa,” lanjutnya lagi.

Seoul High School

“Kau cukup populer, huh?” tanya Hyeon Mi. Saat ini dirinya dan Myungsoo sudah berada di halaman sekolah, dengan banyak siswa yang berlarian. Di satu sisi, cukup banyak siswa perempuan yang menatap Myungsoo dengan tatapan kagum.

Well, jangan tanya aku untuk yang satu itu,” jawabnya.

“Lagipula, bukan aku yang paling populer di sini,” lanjutnya.

Baru saja gadis itu ingin bertanya, Hyeon Mi dikejutkan dengan jeritan para gadis yang disusul dengan suara mesin di belakangnya. Hyeon Mi menoleh dan mendapati dua orang siswa datang ke sekolah menaiki motor. Seorang siswa laki-laki dan perempuan.

Hyeon Mi tertegun. Siswa laki-laki yang mengendarai motor itu, dia seperti pernah bertemu dengan siswa itu.

“Myungsoo-ya, siapa dia?” tanya Hyeon Mi menunjuk siswa itu.

“Itu Nam Woohyun sunbae. Murid paling populer di sekolah ini,” jawab Myungsoo.

-00-

Gwenchana, Jiyeon-ah?” tanya Woohyun pada gadis di depannya. Merasa bersalah karena telah mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Sejenak lupa kalau ada seseorang di jok belakang motornya.

“Apa aku terlalu cepat?” tanya Woohyun kepadanya. Gadis yang dipanggil Jiyeon itu menggeleng.

“Tidak apa-apa selama rambutku tidak berantakan,” jawabnya sambil tersenyum. Woohyun ikut tersenyum dan mengacak-acak rambut Jiyeon.

Oppa! Hajima!” teriaknya panik saat Woohyun mengacak-acak rambutnya.

Arasseo, arasseo,” kata Woohyun sambil menghentikan tangannya. Jiyeon hanya menatapnya dengan tatapan kesal sambil merapikan rambutnya.

“Kau tetap cantik, Jiyeon-ah,” kata Woohyun sambil merapikan poni Jiyeon.

Jiyeon hanya tersenyum. Lalu menarik tangan Woohyun menuju gedung sekolah. Berjalan beriringan. Jiyeon sendiri melingkarkan tangannya di lengan kiri Woohyun. Woohyun hanya tertawa saat Jiyeon bercerita tentang hewan peliharaannya. Menyebabkan banyak wajah iri bermunculan di sekitar mereka.

Kecuali satu orang, Jang Hyeon Mi. Gadis ini hanya terpaku pada satu arah. Pita berwarna hijau yang tergantung di tas milik Woohyun. Pita yang menurutnya sama dengan miliknya –yang juga diikatnya di tas ranselnya. Apa Nam Woohyun itu Namu oppa yang dia cari?

-00-

Annyeonghaseyo, Jang Hyeon Mi imnida. Mannaseo bangapseumnida,” kata Hyeon Mi memperkenalkan dirinya di depan kelas. Matanya menatap ke seluruh penjuru kelas dimana semua muridnya tersenyum padanya. Dan matanya berhenti pada satu orang. Gadis yang bersama Woohyun. Jiyeon.

“Han seonsaengnim, anda meninggalkan ini di ruang guru,” kata seseorang. Hyeon Mi menoleh dan mendapati Nam Woohyun berdiri di depan pintu kelas. Dia hanya terdiam dan memandangi kakak kelasnya itu. Sedangkan kemunculan Woohyun sudah cukup membuat beberapa siswa berbisik satu sama lain.

Ah… Gomawo, Woohyun,” kata Han seonsaengnim sambil menerima sebuah buku kecil dari Woohyun. Dia baru saja akan menyuruh Woohyun kembali ke kelasnya saat sudut matanya melihat Hyeon Mi.

Ah, Woohyun, kenalkan. Ini Jang Hyeon Mi. Dia baru pindah sekolah hari ini,” kata Han seonsaengnim.

“Hyeon Mi, ini Nam Woohyun. Ketua OSIS sekaligus kakak kelasmu,” lanjutnya.

Woohyun dan Hyeon Mi membungkukkan badan masing-masing.”Mannaseo bangapseumnida,” kata Woohyun sambil tersenyum. Hyeon Mi hanya mengangguk. Dia hanya memandangi Woohyun sampai laki-laki itu menghilang di ujung koridor. Kembali ke kelasnya.

Annyeonghaseyo,” kata Hyeon Mi saat bertemu teman sebangkunya. Jiyeon. Jiyeon sendiri hanya tersenyum melihat teman sebangkunya yang baru. Lalu kembali sibuk dengan bacaannya.

-00-

Hyeon Mi memakan makan siangnya dengan malas. Pita berwarna sama milik Woohyun masih saja membayangi pikirannya. Tetapi otaknya masih bekerja untuk mencegah Myungsoo mengambil daging miliknya. Dengan tatapan kosong, Hyeon Mi berkali-kali berhasil mencegah sumpit milik Myungsoo menyentuh dagingnya.

“Hyeon Mi-ya, kau ini kenapa sih?”

Aniya, gwenchana,”

Geotjimal. Ceritakan padaku. Ini hari pertamamu di sekolah tetapi wajahmu seperti ini? Bagaimana kau punya teman kalau begini?”

“Kau ini cerewet sekali, Kim Myungsoo,”

“Sudah kukatakan, ceritakan padaku,”

“Nam Woohyun sunbae… Aku merasa dia seperti teman masa kecilku dulu,”

“Hanya itu? Ya, Hyeon Mi-ya, ada banyak orang dengan nama yang sama di Korea. Mungkin bukan Woohyun sunbae yang kau maksud. Mungkin saja temanmu itu berada di sisi Korea yang lain sekarang,” ujarnya.

Hyeon Mi menghela napas. Perkataan Myungsoo ada benarnya. Mungkin saja Namu oppa-nya bersekolah di tempat lain. Bukan Nam Woohyun yang berada di satu sekolah dengannya.”Arasseo,” jawab Hyeon Mi pelan.

-00-

Woohyun men-dribble bola basketnya pelan. Perlahan berjalan mendekati titik three point dan melemparkan bolanya dari sana. Tertawa sendiri saat lemparannya tidak berhasil.

Baboya,” gumamnya sambil tertawa pelan.

Merasa lelah, Woohyun berjalan pelan menuju tribun penonton dan mengambil botol air dari tasnya. Sembari beristirahat, dia memperhatikan suasana gedung olahraga sekolahnya sekarang. Tidak terlalu ramai. Hanya ada sekelompok siswa yang sedang bermain dodge ball di sisi lain gedung olahraga. Agak jauh dari tempatnya berada sekarang.

Oppa! Waktunya pulang!” teriak seorang gadis sambil memeluk Woohyun dari belakang. Woohyun yang terkejut langsung memukul kepalanya pelan. Sebagai balasan, gadis itu melingkarkan tangannya lebih erat ke leher Woohyun. Membuat pemuda itu meronta.

“Tadi itu lumayan sakit, Oppa,” kata gadis itu.

Arasseo, Jiyeon-ah,” kata Woohyun dengan suara tercekik. Jiyeon melepaskan tangannya dan tersenyum puas.

Oppa, kenapa Oppa masih menyimpan pita ini?” tanya Jiyeon saat melihat pita milik Woohyun.

“Bahkan loncengnya sudah tidak berbunyi lagi,” kata Jiyeon sambil memegang lonceng yang berada di pita itu.

Mollayo. Hanya saja aku merasa kalau aku harus menyimpannya,” jawab Woohyun.

Kaja, ayo kita pulang,” katanya sambil bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya pada Jiyeon. Jiyeon tersenyum dan menyambut uluran tangannya.

Ah, Sunbaenim, choiseonghamnida,” kata seseorang saat mereka hendak pergi. Seorang gadis secara tidak sengaja telah menabrak Woohyun. Gadis yang menabrak Woohyun berulang kali membungkukkan badannya. Meminta maaf.

“Jang Hyeon Mi?!” gumam Jiyeon pelan. Gadis itu mengangkat wajahnya dan menatap Jiyeon dengan pandangan terkejut. Ekspresinya bertambah saat Hyeon Mi menyadari kalau orang yang tidak sengaja dia tabrak adalah Nam Woohyun.

“Kenapa kau bisa terjatuh seperti itu?” tanya Jiyeon.

“Myungsoo,” jawab Hyeon Mi.

“Dia yang bertanggung jawab,” lanjutnya lagi. Mereka bertiga terdiam untuk beberapa saat. Tidak tahu apa yang harus dibicarakan lagi.

Ah, aku harus pergi. Myungsoo menungguku,” pamit Hyeon Mi saat menyadari kalau Myungsoo masih menunggunya.

“Hati-hati,” kata Woohyun. Hyeon Mi tersenyum dan membungkukkan badannya sekali lagi. Lalu berjalan pelan meninggalkan Woohyun dan Jiyeon.

“Dia murid baru itu kan?” tanya Woohyun. Jiyeon mengangguk pelan.

Kaja,” kata Jiyeon sambil menarik Woohyun pergi.

-00-

Hyeon Mi mendorong pintu gedung olahraga sekolah perlahan. Mendapati bagian dalam gedung itu dalam keadaan gelap gulita. Hyeon Mi menghela napas panjang dan berjalan menuju tribun penonton. Berusaha mengusir rasa takut yang sedikit mengusik pikirannya.

Dirinya memeriksa setiap jengkal tribun penonton dengan cermat. Seakan tak mau melewatkan celah sekecil apa pun. Demi mendapatkan kembali pita dan lonceng kecilnya yang tiba-tiba menghilang semenjak dia pulang dari sekolah.

“Hyeon Mi-ssi?” panggil seseorang. Hyeon Mi merasakan bulu kuduknya berdiri saat mendengar namanya dipanggil. Siapa lagi selain dirinya yang berada di sekolah malam-malam begini?

“Kau Hyeon Mi, bukan?” tanya suara itu lagi.

Takut-takut, Hyeon Mi memutar badannya demi melihat siapa yang telah memanggil namanya. Perlahan, dia melihat siapa –atau apa- yang berada di hadapannya. Seketika, dia merasakan lututnya lemas dan segera terduduk lemas. Perasaan terkejut dan lega langsung menghampiri dirinya.

Sunbae, kau mengejutkanku,” bisiknya pelan. Woohyun hanya tersenyum lalu membantu Hyeon Mi berdiri.

“Jadi, kau pikir aku ini hantu, huh?” tanya Woohyun. Hyeon Mi mengangguk pelan.

“Apa satpam tidak memberitahu kalau aku ada disini?” tanya Woohyun lagi. Hyeon Mi hanya menatapnya dengan tatapan polos dan menggeleng.

“Sedang apa sunbae disini?” tanya Hyeon Mi. Woohyun mengangkat bola basket yang berada di tangan kanannya.

“Aku lupa membawanya pulang tadi sore,” jawabnya,”kau sendiri?”

“Gelangku terjatuh. Mungkin saat aku menabrak sunbae tadi sore,” jawab Hyeon Mi.

“Apa sunbae melihatnya? Warnanya hijau,” lanjut Hyeon Mi.

“Tidak, aku tidak melihatnya. Apa mungkin karena gelap?” pertanyaan itu seperti ditujukan pada dirinya sendiri.

“Besok saja kau cari lagi. Mungkin besok kau bisa minta bantuan Myungsoo?” kata Woohyun.

Jiyeon’s Home

Jiyeon duduk bersandar di atas kursi sambil termenung. Di tangannya. Terdapat sebuah pita hijau dengan lonceng kecil. Sama persis dengan yang dimiliki Woohyun. Bedanya, lonceng pada pita di tangannya itu masih berbunyi. Walaupun lonceng itu juga kelihatan seperti benda lama. Mungkin pemiliknya sangat menjaga lonceng ini sehingga loncengnya masih dalam kondisi bagus hingga saat ini.

Jiyeon menghela napas. Dia masih tak siap jika gadis kecil di masa kecil Woohyun muncul di hadapan mereka. Semuanya sudah berjalan lancar untuk dirinya dan Woohyun. Jiyeon menyukai Woohyun dan tampaknya lelaki itu juga menyukainya. Jika gadis kecil itu muncul, Jiyeon tak tahu harus berbuat apa. Kepada gadis yang bahkan tidak Woohyun ingat.

Jiyeon menyentuh kalung di lehernya. Hadiah ulang tahunnya tahun lalu. Mungkin bagi Woohyun, kalung itu hanya sebagai tanda persahabatan, tapi bagi Jiyeon, kalung itu sudah cukup membuatnya percaya. Percaya bahwa Woohyun memiliki perasaan terhadapnya.

Oppa, walaupun gadis kecilmu kembali ke hadapanmu, aku tak akan melepaskanmu,” gumam Jiyeon pelan. Matanya menatap tajam pada pita hijau di tangannya.”Because I love you,” lirihnya lagi.

Perlahan, Jiyeon bangkit dan berjalan menuju meja kecil di samping tempat tidurnya. Meletakkan pita dan lonceng kecil itu di salah satu lacinya. Meletakkannya sedalam mungkin agar tak ada seorang pun yang mengetahuinya. Kecuali dirinya.

To Be Continued